Translate

Senin, 31 Desember 2012

Budidaya Jangkrik

 Kali ini saya akan berbagi seputar Budidaya Jangkrik. Dalam budidaya jangkrik bisa di bilang gampang-gampang susah, maka dari itu di perlukan ketekunan dalam usaha ini. Tingginya permintaan pasar membuat para peternak jangkrik di banjiri keuntungan yang lumayan menggiurkan.

Nah berikut ini adalah sedikit cara membudidayakan jangkrik

1. Penyiapan Sarana dan Peralatan kandang jangkrik

Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka kandang jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat yang teduh dan gelap. Untuk menjaga kondisi kandang yang mendekati habitatnya, maka dinding kandang diolesi dengan lumpur sawah dan diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun timbul, daun sukun dan daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik. Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu sisi dinding kandang dibuat lubang yang ditutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembapan kandang. Untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik, tidak ada ukuran yang baku. Yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap kandang.

Kandang jangkrik biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak (kandang) dapat dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit biaya, maka dinding kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun, dan kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga. Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak dan serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk yang berisi air, minyak tanah atau juga vaseline (gemuk) yang dilumurkan ditiap kaki penyangga.



2. Pembibitan jangkrik

Bibit jangkrik yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit, tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.

Adapun ciri-ciri indukan jangkrik , induk betina, dan induk jantan yang adalah sebagai berikut:
a. Indukan betina jangkrik
 sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap dengan kedua kaki belakangnya masih lengkap sehingga bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat. Badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap. Sebaiknya pilihlah induk yang besar dangan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang.
b. Induk jantan Jangkrik
 selalu mengeluarkan suara mengerik dengan permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang. Tidak mempunyai ovipositor di ekor

Perawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yang lemah. Selain itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari.

Sampai saat ini pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan induk jantan dan induk betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara caesar. Namun risiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan telur yang diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah.

Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yang khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek, kalk dan kadang-kadang ditambah dengan vitamin.

Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan induknya kemudian kandang bagiab dalam disemprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale).

Dalam satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.



3. Pemeliharaan Jangkrik

Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi lumpur sawah. Untuk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki masing-masing dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.

Perawatan jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama dengan habitat aslinya, yaitu lembab dan gelap, maka yang tidak kalah pentingnya adalah gizi yang cukup agar tidak saling makan (kanibal).



4. Pemberian Pakan jangkrik


Anakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat darikacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah vase ini, anakan dapat mulai diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya tinggi. Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk dan beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu.



5. Pemeliharaan Kandang


Air dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali dan kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang.



Hama dan penyakit jangkrik


1. Penyakit, Hama dan Penyebabnya
Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak dan ular.
2. Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit
Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.
3. Pemberian Vaksinasi dan Obat
Untuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara prefentif, maka penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan.

Panen Jangkrik

Peternak jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai ekonomisnya sama besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik
.


Sabtu, 29 Desember 2012

Goa Jati Jajar

  









   Dibentuk alam selama ribuan tahun. Munculah sebuah karya nan indah yang menawarkan nuansa lain. Tempat berpetualang di perut bumi, namun santai dan menyenangkan. Tour Anda di Jawa Tengah akan kurang lengkap kalau belum berkunjung ke Kabupaten Kebumen. Pasalnya, kabupaten yang dikenal sebagai penghasil sarang burung Walet ini menyimpan banyak objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sebut saja misalnya, Taman Wisata Gua Jatijajar yang terletak 21 kilometer ke arah selatan Gombong, atau 42 kilometer arah barat Kebumen.

   Goa Jatijajar berada di kaki pegunungan kapur. Objek wisata ini sungguh sangat menarik. Pegunungan kapur ini memanjang dari utara dan ujungnya di selatan menjorok ke laut berupa sebuah tanjung. Sebagaimana umumnya objek wisata lain di Indonesia, yang hampir selalu menyimpan legenda, Goa Jatijajar pun tak terkecuali.

   Kata yang punya cerita, Goa Jatjajar ini pada jaman dahulu merupakan tempat bersemedi Raden Kamandaka, yang kemudian mendapat wangsit. Cerita Raden Kamandaka ini kemudian dikenal dengan legenda Lutung Kasarung. Visualisasi dari legenda tersebut dapat kita lihat dalam diorama yang ada di dalam goa itu. Masuk ke dalam goa ini, bagaimanapun ada rasa degdegan. Betapa tidak! Karena merasa seperti masuk ke dalam mulut binatang purba Dinosaurus. Tambah ngeri lagi jika membayangkan gelapnya suasana di dalam perut dinosaurus tersebut. Namun rasa cemas itu segera sirna, sebab ruangan diterangi oleh lampu listrik dari ujung ke ujung. Meski mulut goa cukup lebar, namun ruang perut dinosaurus lebih lebar lagi. Pada langit-langit terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi. Di tengah-tengah terdapat kursi melingkar tempat duduk pengunjung sambil menikmati indahnya ornamen stalagtit dan stalagnit serta diorama legenda Lutung Kasarung.

   Setelah puas menyaksikan sajian ini, perjalanan dilanjutkan dengan menuruni tangga menuju ruang yang merupakan bagian ekor dari dinosaurus tersebut. Di dalam ruang ini, Anda dapat melihat sumber mata air yang disebut Sendang. Jumlah sendang tersebut ada 4 buah, yaitu Sendang Mawar, Kantil, Jombor dan Puserbumi. Sendang Mawar dipercayai mempunyai kekuatan gaib yang bisa membuat seseorang tetap awet muda, karenanya setiap pengunjung selalu menyempatkan diri untuk membasuh muka dengan air Sendang Mawar tersebut. Di penuhi oleh rasa kagum dan terpesona, tanpa terasa Anda telah menempuh jarak 250 meter menyusuri perut dinosaurus. Fantastis bukan? Dan itulah kenyataannya.

   Bukan itu saja, bahkan tanpa Anda sadari, Anda telah masuk ke perut bumi sedalam 40 meter. Benar-benar suatu petualangan yang santai yang hanya bisa dicicipi di Taman Wisata Goa Jatijajar.

   TRAVEL TIPS Untuk sampai ke Taman Wisata Goa Jatijajar, tidaklah terlalu sulit. Apabila Anda naik kendaraan umum, ambillah jurusan Gombong-Jatijajar. Jika ingin menginap, di sekitar lokai terdapat hotel melati dan homestay dengan tarif terjangkau. Di dalam area wisata juga terdapat Pasar Seni, yang menyediakan berbagai kerajinan tangan dan makanan yg dapat Anda beli sebagai oleh-oleh dengan harga yg cukup murah.

Jumat, 14 Desember 2012

Jenis Burung Murai Batu

Dalam buku Penangkaran Murai Batu yang di tulis oleh Bapak Rachmanto (Kanisius 2003), murai batu medan mempunyai ciri-ciri yang khas di bandingkan dengan murai batu jenis lampung atau yang lainnya.  Secara garis besar, ciri-ciri murai batu medan adalah : 1.  Postur tubuh lebih besar
2. Intonasi suara lebih jelas
3. Variasi kicauan lebih kaya
4. Warna bulu lebih hitam
5. Bulu ekor lebih panjang di bandingkan dengan jenis lainnya
6. Mempunyai bulu ekor lebih panjang dari pada badannya
7. Bulu ekor agak melengkung dan semkin ke ujung ekor melebar membelah.
8. Lebih cepat jinak
9. Memiliki intonasi suara yang jelas dan keras penuh tekanan pada saat berkicau
10. Variasi kicauan terus-menerus tanpa terputus hingga selesai dan kicauan-kicauan tersebut dapat di ulang kembali dengan kekerasan intonasi yang sama

Sedangkan ciri-ciri murai batu lampung dapat di cirikan sebagai berikut:
1. Intonasi suara lebih kecil dari pada murai batu medan
2. Variasi kicauannya di ulang-ulang dalam waktu yang sama
3. Variasi kicauan lebih sedikit di bandingkan dengan variasi kicauan murai batu medan
4. Ekor lebih pendek dan postur tubuh lebih kecil di bandingkan dengan murai batu medan
5. Gerakan lebih lincah dari pada murai batu medan.

Untuk ciri-ciri murai batu kalimantan dapat di ringkas sebagai berikut:
1. Ekor lebih pendek dan ujung ekor makin melebar
2. Ukuran murai batu kalimantan sedang
3. Kurang memiliki variasi lagu suara (Rachmanto, 2003)
Yang perlu saya tambahkan adalah, ketika berkicau saat melihat lawannya atau melihat betina, maka murai batu kalimantan ini akan menggelembungkan bulu dadanya.  Sangat berbeda jelas dengan murai batu medan maupun murai batu lampung.

Sumber : dananghariprasetiya.blogspot.com

Sabtu, 08 Desember 2012

Benteng Van Der Wijck

Benteng Van Der Wijck terletak di Gombong kabupaten Kebumen Jawa Tengah Indonesia. Benteng ini adalah peninggalah jajahan Belanda 


Tidak hanya tentara Belanda saja yang pernah hidup di Benteng Van Der Wijck. Jenderal Besar Soeharto, penguasa Orde Baru bahkan sempat melewatkan lembar hidupnya di benteng yang terletak di Desa Sedayu, Kecamatan Gombong, Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) sewaktu menjadi anggota KNIL.




Benteng kokoh yang kini dicat merah itu telah berganti-ganti fungsinya. Sejak dibangun saat terjadinya peperangan Pangeran Diponegoro sekitar 1825-1830, Benteng Van Der Wijck digunakan sebagai tempat pertahanan. Meski demikian, ada sejumlah ahli yang yakin kalau benteng itu bukan merupakan benteng pertahanan, melainkan sebagai benteng logistik dan Puppilen School atau sekolah calon militer. Secara pasti memang tidak ada sejarah yang mencatat secara persis untuk apa saja benteng itu difungsikan.




Pembangunan benteng yang disebut-sebut sebagai satu-satunya benteng berbentuk oktagonal di Indonesia itu kerap dikaitkan dengan nama seorang Jenderal Belanda yang bertugas di Bagelen Purworejo tahun 1787-1876 bernama Frans David Cochius. Namun, kemudian benteng itu disebut Van der Wijck, sesuai dengan nama di pintu masuk benteng. Van der Wijck merupakan perwira militer dengan karir cemerlang karena konon mampu memenangkan berbagai peperangan di Indonesia. Tidak ada catatan pasti dalam sejarah kapan dimulainya pembangunan benteng tersebut, namun ada yang memperkirakan tahun 1827.




Ciri paling khas Benteng Van Der Wijck adalah segi delapan dengan luas mencapai 7.168 meter persegi. Tinggi benteng mencapai 10 meter yang terdiri dari dua lantai. Tebal dinding 1,4 meter (m) dan tebal lantai 1,1 m. Hampir seluruh bangunan bentuknya adalah tembok, termasuk atapnya yang berasal dari batu bata.




Untuk berkeliling benteng dengan jalan kaki santai membutuhkan waktu sekitar 30 menit menyusuri lantai satu dan dua. Di lantai satu dan dua terdapat masing-masing 16 ruangan besar dengan ukuran 18 x 6,5 m. Sementara ruang kecil di lantai satu berbagai macam ukuran ada 27 ruangan, sementara di lantai dua terdapat 25 ruangan. Pada lantai satu terdapat empat pintu gerbang, 72 jendela, 63 pintu antarruangan maupun pintu keluar benteng, 8 anak tangga ke lantai dua serta dua anak tangga darurat. Sedangkan di lantai dua, terdapat 84 jendela, 70 pintu penghubung dan empat anak tangga ke bagian atap.




Hingga saat ini, setiap lantai terlihat kosong, hanya ada beberapa ruangan yang diisi dengan foto-foto pejabat militer Belanda, foto benteng ketika belum direnovasi, serta lainnya. Meski usianya sudah dua abad, namun bangunan tetap terlihat kokoh. Bahkan, besi-besi yang berada di bagian atap tiap ruangan terdapat kait besi yang menempel kuat. Sudah menjadi kekhasan gedung-gedung yang didirikan Belanda, hampir seluruh ruangan bisa ditembus sinar matahari, sirkulasi udara juga bagus, serta atapnya yang tinggi, membuat suasana tidak panas.




Dalam sejarahnya, selepas penjajahan Belanda, Benteng Van Der Wijck pernah difungsikan untuk tempat melatih tentara Indonesia bentukan Jepang yakni PETA sebagai pasukan tambahan menghadapi Sekutu. Di zaman itulah, seluruh tulisan Belanda yang ada di benteng dicat hitam. Kemudian dimanfaatkan untuk tentara Indonesia. Bahkan, semasa KNIL, penguasa Orde Baru, Soeharto, menjadi salah satu penghuni benteng itu.




Sejak tahun 1950 hingga tahun 1984, benteng itu digunakan untuk barak tentara. Tahun 1984 menjadi tempat tinggal anggota TNI Angkatan Darat sampai tahun 2000. Namun, pada tahun itu, kondisinya cukup memprihatinkan karena kurang terawat. Baru sekitar tahun 2000, TNI mengambil kebijakan memugarnya dan diserahkan pengelolaannya kepada pihak ketiga.




Pengelola saat ini, PT Indo Power MS, awalnya tidak berfikir membukanya sebagai tempat wisata sejarah. “Terus terang, awalnya, kami mengembangkan beberapa lokasi di Kompleks Benteng Van Der Wijck untuk pengembangan sarang walet. Namun, akhirnya sarang walet tidak berkembang, karena bangunannya ambruk. Baru, setelah itu kami memulainya untuk membukanya sebagai tempat wisata,”kata General Manajer Wisata Van Der Wijck, Herwin Kunadi.




Dikatakan oleh Herwin, secara pasti kesejarahan Benteng Van Der Wijck memang belum ada yang pasti. “Ada beragam pendapat, tetapi tidak ada yang dapat memastikan kapan sebetulnya dibangun dan berapa lama. Yang jelas, sebagai pengelola, kami tidak akan menghilangkan keaslian bentuk benteng,”ujarnya.





Sejak tahun 2000 silam, Herwin mengaku telah mengeluarkan kocek hingga Rp28 miliar untuk merenovasi seluruh Kompleks Benteng Van Der Wijck. Beberapa di antaranya adalah membangun bekas gedung-gedung yang rusak untuk menjadi ruang pertemuan dan kamar-kamar hotel. “Memang kami menginginkan Benteng Van Der Wick sebagai wisata sejarah. Kami juga mengkonsep wisata keluarga, sehingga mainan anak-anak dan kolam renang kami sediakan di sini,”katanya.

Jumat, 07 Desember 2012

Merawat Burung Kolibri Ninja



Burung kolibri termasuk burung kecil yang memiliki keindahan pada suara dan bentuk tubuhnya yang unik, namun burung ini biarpun memiliki postur tubuh yang kecil tapi tidak kalah indahnya dengan burung-burung kicau lainnya. Nahh berikut sedikit pengetahuan saya tentang burung kolibri ninja ini.

Melilih dan Merawat Burung Kolibri Ninja – Burung Kolibri adalah salah satu burung unik yang ada di alam. Burung kecil ini mampu terbang dengan bergerak mundur. Nah salah satu dari sekian banyak jenisnya, Burung Kolibri Ninja adalah yang paling banyak dicari karena burung ini memiliki kicauan yang bagus. Bahkan Burung Kolibri Ninja yang gacor di pasaran harganya berkisar juta-an. Berikut info mengenai Melilih dan Merawat Burung Kolibri Ninja.

Melilih Burung Kolibri Ninja

1.     lincah bergerak, menandakan burung sehat.
2.     memiliki kondisi tubuh yang bagus, bisa dilihat dari anggota tubuhnya dan kondisi bulu.
3.     berkepala dan berparuh besar.
    Untuk membedakan antara burung jantan dan betina pada burung jenis kolibri adalah dengan memperhatikan warna bulunya. Burung jantan memiliki warna yang lebih mengkilap pada daerah kepala dan leher. Sedangkan pada betina bulunya tidak memiliki warna yang mencolok.

Merawat Burung Kolibri Ninja
dalam memelihara burung kolibri di butuhkan ketelatenan karna burung ini termaksud burung yang sensitif untuk dipelihara. Hal ini dikarenakan makanan burung ini bukanlah biji-bijian seperti pada kebanyakan burung lain. Burung ini di alam memakan nektar yang ada pada bunga. Burung kolibri harus makan hingga sampai 4 kali berat badannya. Berikut tips merawat burung kolibri jenis ninja.

Merawat :
Cara merawat burung jenis kolibri memang sedikit sulit jika dibanding dengan burung lain. Namun pada intinya hampir sama dengan burung kicauan yang lain. Jaga kebersihan sangkar atau kurungan dengan membersihkan kotoran setiap hari. Jangan terlalu lama dalam menjemur burung ini, karena jenis kolibri tidak begitu kuat jika terlalu lama pada terik matahari.

Makanan :
Selalu sediakan air gula di dalam kurungan. Air gula yang baik adalah dengan perbandingan takaran 1 : 4. 1 bagian gula dan 4 bagian air. Untuk menunjang kebutuhan nutrisinya, sebaiknya disediakan juga kroto agar burung tetap fit.
Bisa juga dengan memberi susu sebagai makanan burung

Sangkar :
Burung kolibri memang memiliki tubuh yang kecil, tetapi usahakan untuk dipelihara pada kurungan atau sangkar dengan ukuran minimal 30 x 30 cm dan tinggi sekitar 60 cm. Bisa juga digunakan sangkar bundar yang banyak tersedia di toko sangkar burung.

Selasa, 04 Desember 2012

Gunung Gede Pangrango



            Gunung Gede Pangrango yang berketinggian 2958 mdpl – 3019 mdpl (meter diatas permukaan laut) terletak pada posisi astronomis 160˚-107˚ BT dan 64˚-65˚ LS, yang secara administratif terletak di daerah kabupaten Cianjur Sukabumi, dan Bogor.
           
            Curah hujan pada gunung Gede Pangrango ini rata-rata 300/4200 mm/ tahun. Musim hujan terjadi pada bulan Oktober – Mei dengan rata-rata curah hujan 200 – 400 mm/ bulan. Oleh karna itu saat terbaik melakukan pendakian adalah pada musim kemarau pada bulan Juni – September. Pada saat ini angin berhembus lemah dan curah hujan turun di bawah 100 mm/bulan. Gunung Gede Pangrango biasanya ramai di kunjungi para pendaki di bulan Agustus, tepatnya pada hari Kemerdekaan Indonesia dimana sering di adakan upacara bendera di puncak Gede Pangrango.
            Jalur-jalur yang dapat di tempuh untuk menuju Puncak Gede Pangrango :
1.      Jalur Cibodas. Jalur ini merupakan jalur resmi dan yang paling sering di tempuh oleh para pendaki karena jalur ini yang paling aman. Sebelum memasuki area gunung Gede Pangrang para pendaki akan di hadapkan pengawasan yang ketat oleh pihak perhutanan yang berada di bescam Cibodas.
2.      Jalur Gunung Putri. Belakangan ini jalur tersebut menjadi terkenal karna lebih singkat untuk sampai di Gunung Gede (2958 mdpl). Selain itu pendaki dapat menikmati dulu keindahan alun-alun Surya Kencana sebelum mencapai puncak Gede.
3.      Jalur Salabintana (Sukabumi). Disbanding jalur Cibodas sebenarnya jalur ini lebih berat karena lintasanya lebih terjal dan sering hilang. Akibat semak yang tumbuh subur di musim hujan.
4.      Jalur situgunung (Sukabumi). Pada jalur ini terdapat taman rekreasi Situgunung seluas 120ha. Jalur ini cukup sulit dan berbahaya karna 2Km selepas pos pendaki akan menemukan air terjun sawer. Air terjun ini berada di ketinggian 1200 mdpl dan membentuk sungai yang beraliran cukup deras.
Masih banyak lagi jalur alternatif lain untuk mencapai puncak Gede, seperti Bedogol, Bobojong yang berada di kabupaten Sukabumi dan Pacet yang masuk dalam pangkuan kabupaten Cianjur.

Jalak Suren

 Jalak Suren Burung Jinak Penjaga Rumah
Burung Jalak Suren adalah burung jinak yang dipercaya mampu menjadi penjaga rumah yang handal, burung jalak suren ini peka terhadap situasi disekelilingnya. Jika ada orang datang Hewan Peliharaan ini akan bersuara nyaring dan bervariasi sehingga dengan memelihara burung ini rumah akan selalu terjaga setiap hari.

Jalak suren yang memiliki bahasa ilmiah (latin) Sturnus contra jalla, bisa dipahami kalau banyak orang yang menjadi burung ini sebagai Hewan Peliharaan. Ada empat alasan orang memelihara jalak suren yaitu;
1. Untuk menjaga rumah.
2. Untuk kesenangan.
3. Dijadikan  master bagi whamei atau whabi, kecerewetan jalak suren akan merangsang burung lain untuk mengeluarkan nyanyiannya, sehingga memancing suara burung lain agar ikut berkicau.
4. Untuk ditangkarkan. Usaha penang-karan dilatarbelakangi oleh kesa-daran terhadap kelestarian jenis burung ini dan alasan ekonomis.

Membedakan Jalak Suren
Jalak suren mulai dewasa pada umur 8-10 bulan. Ciri fisik dan tingkah laku burung jantan dan betina mulai bisa dibedakan.

Jantan
Memiliki tubuh berbentuk lurus dengan ukuran relatif lebih besar dari betina. Tubuhnya lonjong dan panjang, kepa-lanya lebih besar dan bulat, paruhnya relatif lebih panjang dan kokoh. Bulu kepala, punggung, dan dada berwarna hitam legam dan mengilat.

Warna merah pada kulit di atas mata lebih cerah dan jelas. Pada bagian yang memiliki bulu warna putih, di tubuh bagian bawah, kelihatan lebih bersih. Ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Jari-jari kakinya lebih panjang dan lebih kokoh. Jambul kepalanya lebih panjang dan lebih melebar saat mengembang.

Betina
memiliki bentuk tubuh bulat dan pendek. Warna hitam dan putihnya agak suram. Paruh, jari kaki, dan ekornya lebih pendek dan halus. Kepalanya agak ramping. Warna merah pada bagian mukanya lebih pucat dibanding burung jantan. Selain itu, aktivitas dan gerakan burung jantan relatif lebih lincah dan agresif dari yang betina. Suara ocehannya lebih cerewet, bervariasi, dan lebih keras dari betina.